Mungkin bagi kita sudah tidak asing lagi dengan namanya “sakit hati”. Banyak akibat-akibat yang timbul dari yang namnya sakit hati, wajar lah kita sebagai manusia merasakan sakit hati, toh nyatanya kita memang mempunyai hati dan punya perasaan. Perasaan dimana kita ketakutan, marah, sedih, sepi, adapun perasaan jatuh cinta.
Kita manusia makluk yang besosial, tidak mungkin kita bisa hidup sendiri tanpa adanya orang lain. Tak elak pun manusia terdapat 2 jenis, yaitu pria dan wanita. Kita di ciptakan memang berpasang-pasangan, tapi waktu yang menentukan kapan kita akan mendapatkan pasangan. Pemilihan pun dilakukan untuk mencari yang terbaik, awal kita suka akan lawan jenis kita dan tak mungkin kita tidak mempunyai perasaan untuk mencintai, menyayangi, dan mendambakannya. Ada pepatah mengatakan, “ada pertemuan pasti ada perpisahan”
Saat kita di pertemukan dengan lawan jebis yang kita suka, perasaan tertarik, suka, dan mengagumipun timbul dengan sendirinya, tak elak pun dengan perasaan menyayangi dan mencintai pasangan kita. Itu adalah perasaan bahagia yang membuat kita senang, tetapi sebaliknya jikalau kita merasaan peraasan yang gundah, gusar, dan sakit hati itu adalah akibat dari perpisaahan kita dengan seseorang.
Banyak akibat yang timbul dari saki hati, patah hati sebagai bentuk kesedihan yang amat dalam memang selalu membawa akibat. Setidak-tidaknya kita kehilangan semangat, ketika mengalaminya. Tinggal di kamar terus, seorang diri, malas melakukan apapun itu yang biasa kita alami bila merasakan patah hati. Ada lagi dampaknya yaitu,
Nafsu makan yang berubah
Depresi sering mengubah nafsu makan seseorang. Kadang menambah nafsu makan, tetapi yang lebih sering mengurangi nafsu makan. Orang yang mengalami depresi pada umumnya akan kehilangan nafsu makan. Ia betah seharian dikamar tanpa sedikitpun menelam makanan. Makanan yang disediakan selalu saja utuh, bisa juga mengambil stengan piring penuh lengkap dengan lauk pauk dan sayur sayuran namun hanya baru satu sendok saja bisa di tinggal begitu saja. Ya, depresi sangat bisa menghilangkan nafsu makan, karna itu tidak jarang orang yang patah hati berlarut-larut, orang lantas menjadi kurus, (hehehe, ternyata depresi bisa jadi sarana diet yang manjur juga ya….).
Tidak juga demikian, bisa juga orang menjadi keranjingan makanan. Biasanya yang tidak suka jajan ,mengemil, dia malah lebih giat untuk berburu makanan. Baik ke mal, warung makanan atau pergi tanpa tujuan untuk mencari makanan saja yang di anggapnya baru.
2. Perubahan waktu tidur
Orang yang mengalami patah hati pun kadang mengalami perubahan waktu tidurnya. Sama seperti pada nafsu makan, orang yang mengalami depresi juga bisa menjadi suka tidur terlalu lama, tetapi yang lebih sering terjadi adalah mengalami susah tidur. Yang biasanya seseorang tidur pukul 9 malam dan bangun pukul 5 pagi, ketika mengalami depresi mungkin tidurnya menjadi tengah malam dan beberapa jam tidur susah terbangun dan setelah itu tidak bisa untuk melanjutkan tidur lagi.Terjaganya pun disertai dengan wajah yang murung dan tampak lelah. Karena itu pun orang yang depresi tampak pucat, lemas, dan mata sayu.
Bisa saja dampak dari depresi itu menjadi sebaliknya, seseorang yang menjadi gila tidur. Pagi tidur, siang tidur, malam pun tidur lagi, hingga segan untuk melakukan apapun. Dari 2 dampak itu terkait dampak yang ke 3.
Perubahan tingkat energi
Orang yang sedang direndung depresi dering kehilangan semangat dan energi. Yang semula aktif menjadi lesu yang biasanya semangat menjadi malas, dan sebagainya. Seseorang yang mengalami depresi sering menjadi kelelahan tanpa sebab yang luar biasa, sulit untuk berkonsentrasi, susah mengigat sesuatu daln lamban dalam mengankap suatu pembicaraan. Akibat itu, orang yang depresi jadi mudah marah dan gampang tersinggung, perasaanya pun menjadi peka.
Lebih dari itu, orang yang patah hati bisa saja menjadi stress bahkan nekat untuk bunuh diri. Hal ini wajar terjadi karna hilangnya suatu harapan. Inti kepribadian kita terletak di hati. Maka ketika hati kita hancur berkeping-keping, kepribadian kita pun hilang. Apa lagi yang bisa kita banggakan oleh seseorang yang berkepribadian yang telah hilang? Tidak ada! Bagaimana mungkin orang masih bisa punya harapan ketika kepribadiannya sudah hancur? Tidak ada! Artinya, dalam sudut pandang tertentupatah hati membuat orang putus asa, stress bahkan hilang ingatan dan bisa saja bunuh diri. Jangan sampai utnuk kesana, karna kihidupan kita hanya sekali dan usaha untuk memperbaikinya saja lah yang membutuhkan sebuah proses.
Mungkin itu adalah sebagian dari akibat patah hati, Tuhan tidak akan memberikan kita cobaan yang berat, karna Tuhan yang menciptakan kita, jadi dia mengetahui seberapa kuatnya diri kita, dan Ia tidak akan memberikan cobaan yang melebihi kekuatan kita. Jadi lebih baik kita banyak berdoa dan meminta kepadaNya untuk membantu kita agar lebih kuat dan tegar dalam mengalami suatu masalah keehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar